tag:blogger.com,1999:blog-6375992274089266712024-03-05T17:02:49.761-08:00tiba saatnya bloghttp://2.bp.blogspot.com/_uScMdSAo_W0/SlHo2YOVrxI/AAAAAAAAAB8/Q_fQhwLlO2M/S724/Copy+of+DSC00022.JPGnani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-74769432133766083552010-04-06T05:56:00.000-07:002010-04-06T06:18:34.377-07:00Tetanggaku CerminkuLingkungan di sekitar rumah kami cukup padat. Dengan tetangga kiri jarak antar dinding cuma dua jengkal, dengan tetangga sebelah kanan berbagi dinding. Dengan tetangga seberang rumah, cuma dipisahkan jalan lorong yang cukup dilewati dua motor. <div>Berjarak lima meter saja dari rumah, ada bedeng lima pintu berderet, berdinding kayu. Diisi oleh dua orang tukang jamu perempuan, tiga orang penjual es goreng bersepeda, satu orang penjual tekwan bermotor. </div><div>Pagi-pagi, mulai pukul 4 subuh, suara mesin pemarut kelapa terdengar, tak sampai 30 menit lalu hening, namun begitu aku yakin mereka sedang bekerja menyiapkan hari. Menjelang subuh lewat, suara gludak gluduk balok es yang dipukul dan diserakkan ke dalam kotak segi empat yang cukup lebar untuk menyimpan puluhan es goreng. Pukul enam, sepeda-sepeda mereka sudah berjejer sampai ke depan rumah ku, bersiap untuk berangkat. Siang hari, tukang jamu sudah pulang dengan botol-botol kosong. Sore mereka berangkat lagi menjual jamu. </div><div>Tukang es goreng dan penjual tekwan pulang menjelang sore. </div><div>Pukul 9 malam, rumah-rumah mereka rata-rata sudah hening. </div><div><br /></div><div>Setiap pagi ritual dan kebisingan yang sama. </div><div>Ketika aku bangun di subuh hari, mendengar mereka, aku berpikir. </div><div>Kerap kali setiap pagi, aku diingatkan bahwa mereka bekerja keras untuk sesuap nasi. </div><div><br /></div><div>Pagi kemarin, aku melihat dua orang penjual itu sedang menyetel sepeda dan mengatur kotak dagangannya. Umur mereka masih muda, dengan wajah yang datar tanpa ekspresi. </div><div>Aku tercenung, dan teringat tadi malam, aku dan suamiku berteriak keras, memaki, ketika menyaksikan tontonan sepakbola di televisi. </div><div>Kami menikmati hidup dan menghambur-hamburkan kenikmatan itu, sementara mereka orang-orang pendiam, yang menyuarakan harapan dan impian serta melepas penat, dengan bermain gitar kopong, itu pun sesekali. </div><div>Apa yang mereka pikirkan ketika mendengar teriakan kami? Aku tidak tahu, tapi itu membuatku sedih.. </div>nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-49221612388190758452010-03-03T04:56:00.000-08:002010-03-03T05:56:14.201-08:00suasana barusudah lama tidak menjenguk blog ini <div>dan sudah lama tidak mencurahkan isi hati..</div><div>ada tiga media yang digunakan untuk curhat,</div><div>sebuah buku besar yang saat ini tergeletak di lantai kamar tidur. </div><div>Wordpress,</div><div>dan Blogspot.</div><div>Buku besar di lantai dan Wordpress, isinya adalah kerahasiaan tingkat tinggi, apalagi yang wordpress, karena diproteksi. </div><div><br /></div><div>jadi, suasana baru apa? </div><div>Sudah tiga bulan lebih, aku ngantor lagi. </div><div>Kali ini di Tribun Jambi, koran lokal harian pagi yang akan terbit sebentar lagi. Kapan? kami para skuad juga belum tahu..</div><div><br /></div><div>Sebagai koran baru, yang wartawannya sudah kelayapan ke mana-mana nyari berita, seolah-olah mo terbit besok ini, </div><div><br /></div><div>kami sering mengaku dari Kompas-Gramedia.</div><div>dengan membawa nama Kompas, rasanya lebih gampang dan lebih dihormati. </div><div>dan terbukti, cara ini kadang manjur.</div><div><br /></div><div>Malah ada kejadian, saat wawancara dengan seorang kepala perpustakaan, begitu mendengar nama Kompas-Gramedia, dia langsung berasumsi, bahwa aku dari toko buku, mo nawarin buku atau mo nyumbang nih (kayanya..)</div><div>si bapak ini segera promosi, bahwa perpustakaan yang dikelolanya selalu ramai. </div><div><br /></div><div>Tribun Jambi bernaung di bawah kelompok Pers Daerah (Persda) Kompas-Gramedia. </div><div>Singkatnya, kalo Kompas mah koran nasionalnya, nah si tribun-tribun dan pos-pos itu adalah koran lokalnya. Saat ini udah ada 16 penerbitan koran lokal KG di seluruh Indonesia. Tribun Jambi segera akan menjadi yang ke-17. </div><div><br /></div><div>Sudah tiga bulan ini, kami digembleng di kawah candradimuka dan bersiap digelontorkan di Kota Jambi dan beberapa Kabupaten sekitar (bahasanya gak asyik, digelontorkan, kaya limbah saja)</div><div><br /></div><div>Sebenarnya sudah pada turun gunung, cuma belum pol saja, soalnya korannya belum terbit. Segera! </div><div><br /></div><div>ini idenya kok melompat-lompat ya... ntar oleh Febby Mahendra Putra bisa dikatai 'Interuptus!'</div><div><br /></div><div>Febby Mahendra Putra itu semacam kepala sekolah kami, dia membawahi beberapa koran Tribun, dan selalu hadir tiap kali Tribun baru mo lahir. </div><div><br /></div><div>salah satu hobinya adalah bermain dengan kata-kata. Dengan logat suroboyoan, dia berkata; </div><div>Puting beliung, putingnya enak, beliungnya ga enak... (banyak deh yang lain..lupa).</div><div><br /></div><div>ada lagi yang namanya Dahlan Dahi, Pemred Tribun Timur (Makassar). Jargon terkenalnya: Jangan tersesat di jalan yang terang benderang, dan jangan pulang bawa foto ha ha ha... </div><div>(ini ada sambungannya, kalo di foto itu ga ada cewe cantiknya). </div><div>Dia punya hasrat untuk menguliti kepala para koruptor. </div><div><br /></div><div>Lalu ada juga Pemred Banjarmasin Pos, namanya Yusran Pare, yang sudah menelorkan buku berjudul gigo! gigo! </div><div>Pemerhati bahasa, dan sering menemukan (serta menertawakan) kesalahan berbahasa yang dilakukan para wartawan. </div><div><br /></div><div>Nah Achmad Subechi Pemred Tribun Kaltim, orangnya juga rada nyentrik. Tampilannya kaya preman pasar, hobi pake topi. Kalo nongkrong di kantor Tribun, orang baru bisa-bisa salah mengira, dikira tukang benerin listrik atau tukang benerin AC ngadat!</div><div><br /></div><div>Balik lagi ke soal Kompas-Gramedia, memang anak-anak Tribun Jambi hobi mencatut nama Kompas ke mana-mana. Untuk alasan praktis. Kalo disebut dari Tribun, narasumber kadang gak ngeh, dan perlu waktu untuk menjelaskan Tribun itu sejenis barang apa. </div><div><br /></div><div>malah ada yang berkata, "Tribun? Majalah tumbuh-tumbuhan itu ya...?" (gubrak!) </div><div><br /></div><div>Cara cepat dan praktis memang, Kompas! Ini jualan ampuh... </div><div><br /></div><div>Memang ga perlu pake nama Kompas juga bisa. Tapi karena koran baru, seringnya terjadi begini</div><div><br /></div><div>"Dari Tribun Jambi"</div><div>"Tribun Jambi, koran?"</div><div>"Iya"</div><div>"Mingguan?"</div><div>"Harian"</div><div>"Baru ya?"</div><div>"Iya baru mau terbit"</div><div>"Lho, belum terbit?"</div><div>"Cetaknya belum, bentar lagi. Tapi online-nya sudah"</div><div>(mukanya langsung menunjukkan mimik gak yakin)</div><div>"Kita anaknya Kompas-Gramedia, kalo JI dan JE kan anaknya Jawa Pos, nha ini yang Kompasnya...bla bla bla......" (berbusa dah, ujung2nya keluar juga Kompasnya)</div><div><br /></div><div>Maknya ga heran, kalo banyak teman-teman, demi mempersingkat waktu, cukup berkata Kompas-Gramedia, sambil ngeluarin kartu identitas, yang memang ada logo KG-nya.</div><div><br /></div><div>yah gitu deh...(ujug-ujug)</div><div>Setelah direkrut, kami mulai pelatihan awal Desember 2009 lalu. Kemungkinan besar terbitnya bulan ini.</div><div><br /></div><div>Posisi ku sendiri di Tribun Jambi, </div><div>awalnya saat masuk adalah Researcher..</div><div>saat pelatihan, ikut meliput, dan kadang ditunjuk jadi redaktur..</div><div>Ini terkait hobi sebenarnya..</div><div>Aku hobinya membaca dan menulis, gak jauh-jauh dari sastra (plus juga hobi sepakbola..)</div><div>Kewartawanan ga jauh-jauh dari hobi ini..jadi rasanya cukup sesuai dengan kapasitas. </div><div><br /></div><div>oh iya, bicara tentang sepakbola..</div><div>Korlip kami yang bernama Mas Turnip berkata,</div><div>"Salah satu tugasmu mencari perempuan Jambi yang cukup terkenal, apakah pejabat atau pengusaha, yang juga hobi sepakbola!"</div><div>"Kyaa....." (tak bisa berkata-kata, soalnya tugas rada sulit nih...kalo perempuan biasa mah ada, tapi kalo ibu pejabat, atau pengusaha, alamak jarang banget, bagai mencari jarum di tumpukan jerami seluas 1x1 meter. </div><div>(tugas ini konteksnya menghadapi piala dunia)</div><div><br /></div><div>kembali lagi ke Tribun, </div><div>Jika ada yang masih penasaran, bisa klik tribunjambi.com</div><div>atau tunggu berita selanjutnya di blog ini...hehehehe...</div><div><br /></div>nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-67063844747184773112009-12-06T19:37:00.000-08:002009-12-06T19:38:23.345-08:00nongol sebentar nih...teu bisa lama-lama. yang penting isi aja dulu...gw lagi pelatihan.. puisi dan cerpen? lewat dulu...nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-67212897358713353852009-10-17T00:07:00.000-07:002009-10-17T00:50:13.258-07:00kenapa jatuh cinta dengan sepakbola?ini topik yang bagi saya sangat menarik, jadi sering diulang-ulang...heh heh..<br /><br />Dulu saya adalah pembenci sepakbola. Saya tidak mengerti, kenapa orang bisa menghayati, begitu antusias sampai euforia.<br />Kalau tidak menyinggung kepentingan saya tidak apa-apa. Tapi kalau kencan jadi gagal gara-gara sepakbola? gak banget deh...ini sudah cukup..<br /><br /><br />Beberapa kali saya menyemburkan kekesalan dengan mengejek olahraga terpopuler sejagat ini. contohnya:<br />Ketika melihat dua orang anggota keluarga yang 'ngebet' sekali baca halaman olahraga Kompas dan tekun sekali baca tabloid Bola, saya berkata "Bacaan tidak bermutu..!".<br />Saat keluarga saya pada nonton bola, saya duduk sebentar cuma buat komentar: "Ngapain nonton bola kulu kilir (bolak balik) gak jelas gitu.."<br /><br />Sampailah pada suatu ketika, saya sengaja menonton hanya untuk mencari-cari pembenaran kebencian saya, sekaligus mencari agar ada bahan untuk dikeluarkan sebagai sumpah serapah (saking bencinya nih). Tapi justru di pertandingan itu saya malah belajar banyak hal. Ternyata sepakbola bukan sekedar bola yang ditendang ke sana ke mari secara acak...<br /><br />Saat itu kalau tidak salah adalah pertandingan antara Manchester United lawan AC Milan di Liga Champions (lupa tahun berapa). MU kalah telak 3-0. Irama permainan sudah dikontrol pemain-pemain AC Milan (aneh tapi serius, bahwa saya bisa merasakannya). MU didikte habis-habisan. Para pemainnya sudah putus asa. Tapi ada satu pemain MU (saya tidak heran kalau sampai sekarang masih dipakai oleh manajernya, Alex Ferguson) yang pontang-panting berlari ke sana ke mari merebut, menekel dan menekan pemain Milan, sementara rekan-rekannya setim sudah mati kutu. Memang MU tetap kalah, tapi bagi saya 'Man of The Match' pertandingan itu adalah...Darren Fletcher! Dialah satu-satunya pemain di pihak kalah yang masih punya mental baja. Jika ada yang bertanya, siapa yang membuat mulai tertarik dengan sepakbola, salah satunya ya Darren Fletcher ini.<br /><br />satu pertandingan yang mengubah semua sudut pandang saya selama ini tentang sepakbola. sejak itu, hampir tidak ada yang bisa menghentikan saya untuk semakin menyukai olahraga ini. Satu-persatu pesonanya terkuak di depan mata saya. Dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya...gol-gol indah, seruan ketegangan, sorak-sorai gol, perasaan yang naik membuncah ketika mata tak berkedip menyaksikan proses sebuah gol indah tercipta, caci maki, merasakan strategi pelatih, menyatu dengan irama pertandingan, liukan-liukan indah.. gairah...euforia..<br />merasakan manisnya kemenangan dan pahitnya kekalahan...<br />ohhh hidup begini indahnya..<br /><br />yah begitulah akhirnya..begitu bencinya sampai menjadi begitu cinta..<br /><br />pun, tetap saja ada saat-saat pertandingan begitu membosankan untuk ditonton, bikin ngantuk. tapi selebihnya tetap saja, seperti entri saya di awal-awal blog ini. Bahwa hidup saya terkadang memang berputar dari satu pertandingan ke pertandingan berikutnya. Seperti halnya bagi para pekerja yang hidupnya berputar dari satu liburan akhir pekan ke akhir pekan berikutnya..nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-89851903363560188682009-08-21T01:46:00.000-07:002009-10-17T00:07:17.754-07:00ramadhan euy..besok hari pertama puasa.<br />ramadhan artinya membakar dosa-dosa.<br />sejarah juga mencatat keistimewaan bulan ini. bahwa kitab2 agama samawi, yaitu zabur, taurat, injil dan al-quran, semua pertama kali diturunkan pada bulan ramadhan.<br /><br />kenapa gua suka sekali yang berbau-bau hebat seperti ini ya..<br />ramadhan ya ramadhan saja..<br />bulan di mana Allah memerintahkan umatNya harus puasa.<br /><br />sudah hampir 20 tahun aku diwajibkan puasa di bulan ramadhan.<br />tapi baru tahun kemarin merasakan nikmatnya ramadhan..(kasihan amat)nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-23994802258319125162009-07-22T03:20:00.001-07:002009-07-22T03:21:57.214-07:00wordpressbiyung<br />punya blog satu lagi di wordpress<br />tapi bikin pusing tidak seperti blogspot ini<br />belum juga menemukan bagaimana nyetelnya biar enak.<br />bolak balik setel sana sini<br />pusing<br />tapi butuhnani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-39770634629407145072009-07-22T02:59:00.000-07:002009-07-22T03:05:52.467-07:00harus menerima.pasrah dan harus menerima<br />bahwa hidup sehari-hari<br />di tempat ini<br />di lingkungan ini<br />di jaman ini<br />di waktu ini<br />di saat ini<br />atau saat nanti<br />tidak lepas dari <span style="font-style: italic;">soundtrack</span> (apa bahasa Indonesianya ya..)<br /><br />musik di mana-mana<br />suka atau tidak suka<br />menguasai di udara<br /><br />bukannya anti musik<br />tapi volumenya sudah tidak kenal batas ruang pribadi lagi<br />hei (jangan punya kuping kalau tidak mau dengar)<br />apa yang tidak<br /><br />(kali ini lagu no woman no cry)nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-86517952435595298322009-07-22T02:42:00.000-07:002009-07-22T02:56:12.726-07:00Baru menemukan...Setiap hari bukankah pengalaman baru?<br />karena tidak kah setiap hari kita menemukan sesuatu.<br />sesuatu yang sederhana, yang sudah lama ada di mana ia berada. tapi tak terlihat.<br />hari ini sesuatu membuatnya terlihat.<br /><br />setiap hari kita memperoleh pengetahuan baru.<br />bukankah benar?<br />sesuatu yang benar-benar tidak kita ketahui sebelumnya.<br />datang menghampiri dan menyapa.<br />caranya?<br />berbagai macam<br /><br />seperti halnya hari ini aku menemukan<br />bahwa kesuksesan tidak berada pada ujungnya.<br />tapi pada prosesnya...<br />hei<br />benar bukan, ini hal baru.<br />setidaknya untuk ku.<br /><br />mungkin kau sudah pernah mendengar ini<br />ada yang sudah mendengarnya berkali-kali<br />tapi benar<br />sukses (atau gagal) tidak terletak di akhir perjalanan<br />jika kau sudah menempuh jalan itu<br />jalan yang menurutmu menuju kesuksesan<br />jika kau benar-benar menempuhnya<br />mungkin kau akan temukan hal yang sama<br /><br />tidak penting apa yang ada di akhirnya.<br />yang penting kau keluar dari rumahmu<br />naik bis. lalu bis itu berjalan<br />dan di dalamnya kau tersenyum<br />karena tahu<br />tak ada yang bisa menghentikan<br />dan bis itu akan terus bergerak maju<br />dan kau lagi-lagi tersenyum<br />mengetahui bahwa<br />kau sudah berada di dalam bis mu<br /><br />benar bukan,<br />hanya mengetahui bahwa kau sudah berada di dalam bis itu<br />perasaanmu sudah melambung<br />jadi,<br />bon voyage...<br />selamat jalan<br />way to go..<br />oh yeah..<br />kau berteriak begitu (mungkin)<br /><br />karena apapun itu..<br />kau sudah berada di dalamnya.<br />kau sudah menempuh perjalanan mu<br /><br />jangan pikirkan apakah kau akan sampai atau tidak..<br />jika bis itu mogok di jalan<br />naiklah kendaraan lain yang lewat<br />jika tidak<br />berjalan kakilah..<br />bon voyage..<br /><br />ya aku sudah cukup senang<br />karena aku telah berada di jalanan<br />jalanan yang akan membawa ke tujuan ku<br />tidak bisa terlihat ujungnya<br />tidak penting sekali lagi<br /><br />kau sudah berada di jalan itu<br />dan kau berjalan di atasnya<br />huray...<br /><br />(ini dia perasaan orang yang baru menemukan apa tujuan hidupnya..)nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-43762530673014343532009-07-22T02:35:00.000-07:002009-07-22T02:42:27.619-07:00Dimana saja kepusingan terjadi..Penyanyi hari ini adalah...Bryan Adams. kemana saja beliau ini. padahal lagu-lagunya sukses.<br /><br />benarkan? ya mungkin memang betul. tidak, ini bukan tentang Bryan Adams. ini hal lain. sesuatu dalam pikirinku. akhir-akhir ini sering muncul. hasrat. keinginan. kebutuhan. belum. mungkin nanti. harus sabar. siapa yang mengharuskan? situasi. ahh...tidak seharusnya bukan? betul. tapi kita akan kembali dari awal. jadi sudahlah? terserah. hei...siapa yang memulai. sudah melantur. disudahi saja. tanpa konklusi? persetan. sudah aku bilang. ini harus menunggu. nanti saja. kenapa masih berpanjang-panjang. ya kenapa.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-79574133943747584552009-07-18T08:46:00.000-07:002009-07-18T08:54:00.843-07:00........... (ini ada di antara teuing dan maksa) entah bagaimana jadinya...meloncat<br />terjerembab<br />memanjang darah di aspal<br />berselimut kabut asap<br />memutih<br />bergulingan di antara puing-puing batu bata besi<br />memanjang menyeret<br />meloncati isakan tangis<br />melesat tinggi melewati atmosfir bumi<br />tak ingin kembali<br />begini damai<br />terbang turun<br />seolah burung<br />seolah penguin yang melayari angkasa<br />dari kejauhan bumi yang biru<br />hanya titik itu yang menggangguku<br />jakarta 17 Juli 2009nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-66071736756304269882009-07-15T04:21:00.000-07:002009-07-20T03:07:07.701-07:00Diaaa.....adalah penghancur, penghancur hidupku...<br />(gara-gara teve tetangga, mau nulis malah dikasih <span style="font-style: italic;">soundtrack</span>..)<br /><br />lingkaran tertekuk<br />meluncur tertunduk<br />senandung masuk<br />mengganggu<br />aku mencoba kembali<br />gerakanku kacau lagi<br />terjatuh<br />bangkit lagi<br />mengangkat tangan<br />menurunkan telapak<br />keduanya<br />menyapu udara<br />dengan helaian hitam bergelombang<br />aiah aiah aiah aiah euh<br />heiye heiye wei yenani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-20532244185974672362009-07-15T04:07:00.000-07:002009-07-15T04:11:07.354-07:00wordpress sialan...tadi malam sudah jadi satu kisah kutuliskan<br />di wordpress biar aman<br />terbitkan sekali berhasil<br />lalu entah bagaimana,<br />aku menerbitkan yang lama<br />kenapa kisah ku jadi hilang..?<br />hanya tinggal separuhnya?<br /><br />memang bukan salah wordpress<br />hanya aku yang belum akrab dengannya<br />sialan...nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-59022403358723190092009-07-09T07:04:00.000-07:002009-07-09T07:10:11.681-07:00saltotang<br />tang<br />dentang lonceng di kejauhan<br />bersama datangnya petang<br /><br />tang<br />tang<br />memanggil suara lantang<br />berderap datang berladang<br /><br />jauh ladang dari pancang<br />bersalto satu kali dua kali tiga kali<br /><br />berputar-putar berpusing<br />di tengah ladang belum jadinani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-35325552962269965422009-07-09T03:58:00.000-07:002009-07-09T07:01:55.326-07:00Dilarang membunyikan klaksonKapan ya orang-orang berhenti mengklakson saat berkendara?<br />Sudah lama mendambakan jalan raya yang tenang. Rasanya pasti nyaman dan damai sekali.<br />Mari kita kembalikan fungsi klakson pada tempatnya. Hanya membunyikan ketika darurat.<br />Ayo mari kita bebaskan jalan raya dari bising suara klakson.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-53931307955416196982009-07-08T03:59:00.000-07:002009-07-08T04:11:51.086-07:00pilpres yang menyesakkan..Hari ini selesai pencentangan (bosan dengan contreng) di TPS. Tidak pakai bawa kartu keluarga karena pagi tadi undangan sudah datang. Saat melakukan pencentangan ada kejadian yang ternyata cukup menjengkelkan. Sebelum berangkat, sudah pesan sama Ade.<br />"Ingat ingat, tiga," sambil mengacungkan tiga jari.<br />"Dua saja ah," kata Lalang.<br />Setelah selesai mencentang, bertanyalah padanya sudahkan dia pilih sesuai pesan sponsor, yaitu istrinya ini.<br />"Contreng nomer dua." Dijawab dengan santainya. <br />"Apaaa.....??"<br />"Lalang yang nyontreng. Daripada aku yang nyontreng, dipilih tiga-tiganya. Sudahlah gak bakalan berubah, tetap SBY yang menang."<br />"Itu karena kau tidak percaya perubahan..grght!!"<br />Akhirnya memang SBY yang menang. Aku dikalahkan dua kali.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-42550417102406476892009-07-06T09:26:00.000-07:002009-07-06T09:47:45.280-07:00Mari bertanya Real...ini tentang sepak terjang Real Madrid. bukan di atas lapangan rumput, melainkan di bursa transfer (jual beli pemain bola). Real Madrid menghabiskan uang belanja paling besar dalam sejarah, untuk satu pemain. dan berjuta-juta euro lagi untuk membeli beberapa pemain top lain.<br /><br />ini adalah proyek mercusuar untuk membentuk tim bertabur bintang atau "los Galacticos". Bahkan fans mereka sendiri merasa malu. Di tengah krisis ekonomi dunia, klub kebanggaan malah menghambur-hamburkan uang. Dan sang presiden Real berkata, klub akan balik modal dari jualan pernak-pernik seperti kaos. Ujung-ujungnya suporter yang diharapkan 'membantu' modal mereka kembali. Padahal suporter bola sudah <span style="font-style: italic;">ngos-ngosan</span> hanya untuk beli tiket terusan. <br /><br />Bagaimana mengapresiasi aksi kelewatan presiden Real Madrid ini?<br />Benarkah (seperti kata seorang komentator bola) ini saatnya suporter sepakbola (termasuk Liga Italia dan Liga Inggris) beralih menonton la liga (baca Real Madrid)?<br />Tidak. tidak. tidak.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-39933557559072307082009-07-06T07:11:00.000-07:002009-07-06T09:50:23.826-07:00masa tenangkatanya ini masa tenang<br />dua hari lagi sebelum pemilu<br /><br />tenang saja<br />dua hari lagi pemilu<br /><br />tenang bung<br />ini masa tenang<br /><br />psstt, yang bicara sedang kacau<br /><br />(...ini tentang kekacauan Daftar Pemilih Tetap, padahal pilpres tinggal H-2)nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-8121986366819405862009-07-06T06:41:00.000-07:002009-07-06T06:58:07.998-07:00turunnya gelapkarena ini monster-monster mengaum keluar dari sarang<br />burung malam berhenti berdengung, kami tak akan menghiburmu<br />angin tak menggoyangkan pucuk pepohonan,<br />jalan setapak tak bersahabat, kusesatkan kau<br />rumput menjadi tegak, kan kutusuk kakimu jika berani lalunani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-54401084369345055482009-07-06T03:58:00.000-07:002009-07-06T04:11:06.594-07:00celakaHari ini hari yang berat, karena begitu penuh dengan kemarahan. Yang tidak berdosa akhirnya yang menjadi tempat pelampiasan. Maaf ya Galuh..<br />Ada orang-orang yang sepertinya tidak bisa melihat saya tenggelam dengan dunia saya sendiri. Jika diibaratkan saya adalah patung, maka mereka terus berusaha menggerakkan saya. Tidak apa-apa, namun lain halnya jika mereka mencela sikap diam seperti itu.<br />Phew. Saya memang menyimpan kemarahan. Terkadang terasa begitu banyak kemarahan di dalam sini.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-42402126623063529692009-07-05T22:51:00.000-07:002009-07-05T23:28:15.931-07:00Tentang eks pekerjaansaya memutuskan berhenti menjadi wartawan di tempat saya bekerja karena saya ingin menjadi penulis. Saya sudah mencoba bertahan selama tiga tahun menjadi wartawan, namun kesimpulan akhirnya, kemampuan menulis saya pada satu titik akan berhenti. Dan titik perhentiannya akan jauh dari yang saya harapkan. Bagi saya, sungguh sangat sulit menjadi penulis yang sesuai harapan saya jika terus bekerja menjadi wartawan. Karena wartawan juga menulis, namun penulisan berita punya pakemnya sendiri. Jika terlanjur terbiasa dengan pakem ini, akan sulit mengembangkan gaya yang berbedanani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-31427641328209503432009-07-05T04:58:00.000-07:002009-07-05T23:00:18.926-07:00keluarga<span style="font-size:78%;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBFhU1uk36wUaG48JHiFhh8Ah27AmH-GEfT-yQYvXP6gLdZ8PWUqNUZzWCnS4kxgg-9fN7W56kRPyNiYoaYBIXDG4T7HPvw8tTTT6z7eI9b754lWW9CiHeeXGVsZB1W3rYSv4umlFHxmg/s1600-h/DSC07717.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 167px; height: 209px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBFhU1uk36wUaG48JHiFhh8Ah27AmH-GEfT-yQYvXP6gLdZ8PWUqNUZzWCnS4kxgg-9fN7W56kRPyNiYoaYBIXDG4T7HPvw8tTTT6z7eI9b754lWW9CiHeeXGVsZB1W3rYSv4umlFHxmg/s320/DSC07717.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354945901637221026" border="0" /></a></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0a90xdIsLC7J99c8dKO74yyinbtmYHkmFlxMEo-tDuvmWaneqfwYHJALdSzWT-quwhCZtz2efLGwTKGij2lpnRbBkeKdFCq2TT5cdaw13yeKyxs6_o-49L-7rZC3jH4Dtk2_QEHK_6SU/s1600-h/DSC07713.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 209px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0a90xdIsLC7J99c8dKO74yyinbtmYHkmFlxMEo-tDuvmWaneqfwYHJALdSzWT-quwhCZtz2efLGwTKGij2lpnRbBkeKdFCq2TT5cdaw13yeKyxs6_o-49L-7rZC3jH4Dtk2_QEHK_6SU/s320/DSC07713.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5354945899713935250" border="0" /></a><br />ini dia...anak-anak saya.. <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNGReUQ2nPow4x2N8XFB_cori98Qn3e1XNJ8SxJgP5GuQbxiGK6bSRrxh5GHonBI1gjMbP80wYrhzeQHKz_EONX8KBxDnD1WJEZtPYr7fmamUwJZEjdmSk6aoTwqnnNgFpFwWe0i_Q2cY/s1600-h/IMG_5910.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 281px; height: 211px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNGReUQ2nPow4x2N8XFB_cori98Qn3e1XNJ8SxJgP5GuQbxiGK6bSRrxh5GHonBI1gjMbP80wYrhzeQHKz_EONX8KBxDnD1WJEZtPYr7fmamUwJZEjdmSk6aoTwqnnNgFpFwWe0i_Q2cY/s320/IMG_5910.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355221668247719314" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />dan <br />inilah...<br />bapaknya.nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-28270078914327098932009-07-05T04:13:00.000-07:002009-07-05T08:15:28.289-07:00Borderborder<br /> bordir<br /> bordil<br /> borok<br /><br />bedil<br /> balur<br /> belur<br /> belatung<br /><br />belah<br /> pecah<br /> darah<br /> rekah<br /> retak<br /><br />rompi<br /><br />border<br /><br />perbatasan..<br /><br />(kilas ingatan tentang berita perang Israel-Palestina, dan konflik perbatasan lainnya..)nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-34018190524819966292009-07-05T03:51:00.000-07:002009-07-05T04:19:59.181-07:00puisi perdana di blog<span style=";font-family:times new roman;font-size:130%;" >tarian senja<br /><br />anak-anak berlarian<br />dengan deraian tawa<br />"orang gila, orang gila" mereka berucap<br /><br />apakah telingaku yang terlalu dekat dengan suara itu<br />azan ditimpali gumaman ayat-ayat Al Quran<br />sebentar lagi Maghrib<br />tubuhku masih membusur kaku<br />tertancap<br />rupanya ini masih tarian yang sama</span>nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-14546630360251974112009-07-04T07:55:00.000-07:002009-07-04T08:03:03.449-07:00lupa...elupa..lupa..lupa..lupa..<br /><br />Benar saja. Belum juga tiga hari, sudah lupa apa yang akan dilakukan di blog ini. Bukannya saya mau tes bikin puisi..Baru ingat. Tapi bagaimana mau bikin puisi, dari tadi lagu Sheila Madjid terus yang terngiang-ngiang di kepala (antara Anyer dan Jakarta). Itu sebabnya saya mencoba menghindari mendengarkan lagu-lagu Indonesia (kecuali lagunya Iwan Fals), soalnya lirik-lirik lagu Indonesia yang rajin wara-wiri saat ini, kebanyakan asal. Lho tapi di atas ada liriknya Kuburan Band?<br />Masih banyak lagu-lagu berbahasa Indonesia lain yang saya hapal...akhirnya memang tidak mungkin menghindar sama sekali. Mereka datang dari mana-mana, dan menginvasi dunia kecil saya..nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-637599227408926671.post-37684280956146367182009-07-04T01:57:00.001-07:002009-07-06T04:49:57.875-07:00Saya, sastra dan sepakbola..<span style="font-family:courier new;font-size:130%;">Selain minat pada sastra dan sepakbola, tentu saya juga berminat pada diri sendiri. Namun mudah-mudahan isinya tidak akan lebih banyak dari dua tema berikutnya.<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sastra</span>. Saya menyukai buku-buku sastra, terutama novel yang bermutu. Bahkan sudah menjadi kebutuhan. Phew, saya tidak bisa membayangkan jika saya kehilangan minat ini. Dan lebih baik tidak saya teruskan, karena membayangkan pun menimbulkan rasa tidak menyenangkan.<br /><br /><span style="FONT-WEIGHT: bold">Sepakbola</span>. Ini cinta kedua saya setelah Sastra. Bahkan terkadang timbul rasa bahwa rutinitas hidup saya berputar dari satu pertandingan (sebuah liga Eropa) ke pertandingan berikutnya. Sabtu atau Minggu adalah hari yang dinanti, sementara hari yang lain kadang berlalu begitu saja.. (menyedihkan mungkin, mungkin juga tidak, entahlah, menurutmu?)<br /><br />Saya mengharapkan, akan lahir banyak tulisan di blog ini dengan tema tentang tiga hal di atas. Pemenangnya, mudah-mudahan sastra.<br /></span>nani rachmainihttp://www.blogger.com/profile/07690922127824464949noreply@blogger.com1